Penyebab dan dampak pencemaran air
oleh limbah pemukiman
Penyebab dan dampak pencemaran air
oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu
sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara
terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang
menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia
itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan
akibat merugikan bagi manusia itu pula.
Penggunaan deterjen yang berlebihan merangsang tumbuhnya
eceng gondok. Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat
penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak
dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh
aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia
yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah
domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah
organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti
sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti
kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan
kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri.
Selain sampah organik dan anorganik,
deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.
Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang
disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
- Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
- Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
- Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
- Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
- Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
- Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
- Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah
pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan
oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu
diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk
berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan
sampah, perubahan gaya hidup dan pola
pikir tentang sampah, melakukan 3R
(Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan
tempat penampungan air semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua
pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah
tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan
dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalan memulai dari diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar